Pada
dua tulisan yang lalu : di sini dan di sini, kita telah mengenal apa
itu kavitasi, efek yang ditimbulkannya dan klasifikasi kavitasi,yaitu :
1. Vaporisation - Penguapan.
2. Air Ingestion - Masuknya Udara Luar ke Dalam System
3. Internal Recirculation - Sirkulasi Balik di dalam System
Selanjutnya kita kaji secara singkat klasifikasi yang keempat :
4. Turbulence - Pergolakan Aliran
Kita
selalu menginginkan aliran fluida pada kecepatan yang konstan. Korosi
dan hambatan yang ada pada system perpipaan dapat merubah kecepatan
fluida dan setiap ada perubahan kecepatan, tekanannya juga berubah.
Untuk menghambat hal tersebut, perlu dilakukan perancangan system
perpipaan yang baik. Antara lain memenuhi kondisi berikut :
Jarak minimum antara suction pompa dengan elbow yang pertama minimal 10 X diameter pipa.Pada pengaturan banyak pompa, pasang suction bells pada bays yang
terpisah, sehingga satu sisi isap pompa tidak akan mengganggu yang
lainnya. Jika ini tidak memungkinkan, beberapa buah pompa bisa dipasang
pada satu bak isap (sump) yang besar, dengan syarat :
- Posisi pompa tegak lurus dengan arah aliran.
- Jarak antara dua 'center line' pompa minimum dua kali suction diameter.
- Semua pompa dalam keadaan 'runing'.
- Bagian piping upstream paling tidak memiliki pipa yang lurus dengan panjang minimal 10 x diameter pipa.
- Setiap pompa harus memiliki kapasitas kurang dari 15.000 gpm.
- Suaian dasar pompa seharusnya sekitar 30% diameter pipa isap.
- Hubungan kedalaman pemasangan pompa dengan kapasitas disesuaikan dengan table berikut :
Kapasitas
|
Kedalaman Minimum
|
20,000 GPM
|
4 FEET
|
100,000 GPM
|
8 FEET
|
180,000 GPM
|
10 FEET
|
200,000 GPM
|
11 FEET
|
250,000 GPM
|
12 FEET
|
Untuk metrik :
Kapasitas
|
Kedalaman Minimum
|
4,500 M3/HR
|
1.2 METERS
|
22,500 M3/HR
|
2.5 METERS
|
40,000 M3/HR
|
3.0 METERS
|
45,000 M3/HR
|
3.4 METERS
|
55,000 M3/HR
|
3.7 METERS
|
5. Vane Passing Syndrome
Kerusakan akibat kavitasi jenis ini terjadi ketika diameter luar impeller lewat terlalu dekat dengan 'cutwater'
pompa. Kecepatan aliran fluida ini bertambah tatkala alirannya melalui
lintasan kecil tersebut, tekanan berkurang dan menyebabkan penguapan
lokal. Gelembung udara yang terbentuk kemudian pecah pada tempat yang
memiliki tekanan yang lebih tinggi, sedikit diluar alur cutwater. Hal inilah yang menyebabkan kerusakan pada volute(rumah keong) pompa.
Untuk mencegah pergerakan poros yang berlebihan, beberapa pabrik pembuat memasang bulkhead rings pada suction eye.
Pada sisi keluar (discharge), ring dapat dibuat untuk memperpanjang
sisi keluar dari dinding discharge sampai selubung impeller.
Sumber