Diciptakan
berdasarkan gerakan tangan manusia di papan cuci, mesin cuci pertama
kali dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1846 dan bertahan pada
akhir 1927. Awalnya, mesin cuci listrik menggunakan motor yang diputar
di dalam tabung, namun motor tersebut tidak terlindung sehingga air
cucian sering menetes dan menyebabkan sirkuit pendek dan hentakan. Pada
1911, mesin cuci telah dilengkapi dengan silinder berbahan metal dan
tertutup.
Produsen
mesin cuci menghadapi tantangan berkaitan dengan perkembangan teknologi
tersebut, yaitu menemukan motor yang sesuai dan memastikan bahwa
pengguna tidak tersengat listrik. Pada awal perkembangannya, mesin cuci
menggunakan rantai, sabuk, poros dan roda gigi.
Untuk
mengatasi hambatan awal dalam penggunaan mesin cuci, motor tenaga kuda
fraksional mulai digunakan. Kekuatan motor ini biasanya hanya 1/8 atau ¼
daya kuda motor pada mesin pertama, mesin ini diproduksi oleh
Westinghouse.
Untuk mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi kipas untuk mencegah panas.
Dari
perspektif kepuasan konsumen, mesin yang akan mencuci pakaian tanpa
merobek-robek perlu dikembangkan. Ini berarti mesin harus dioperasikan
dengan kecepatan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut ,
jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui agitasi perlu
dikembangkan
Beatty
Brothers dari Fergus, Ontario merupakan perusahaan pertama yang
memproduksi mesin cuci agitator, menggunakan tabung tembaga nikel atau
nikel-kromium berlapis. Di AS, perusahaan pertama yang mengadopsi
teknologi agitator adalah Maytag. Orientasi vertikal mesin ini menjadi
standar industry menggantikan sumbu putar horizontal pada mesin
sebelumnya.
Pada
1920-an, lembaran logam dienamel putih menggantikan tabung tembaga dan
kaki besi bersudut. Pada awal 1940-an, baja dienamel digunakan karena
lebih bersih, lebih mudah untuk membersihkan dan lebih tahan lama, juga
dirancang untuk memperpanjang umur motor
Perkembangan
selanjutnya dari mesin cuci adalah pemasangan alat pengatur waktu yang
memungkinkan mesin diset untuk beroperasi sesuai siklus sehingga
pengguna tidak perlu terus memonitor jalannya mesin cuci.
Pada
awal 1950-an, banyak produsen Amerika memasarkan mesin dengan fitur
tombol pengering yang menggantikan proses memeras pakaian yang
menyebabkan terkilir. Pada 1957, GE memperkenalkan mesin cuci yang
dilengkapi dengan 5 tombol untuk mengontrol suhu mencuci, suhu membilas,
kecepatan mencuci dan kecepatan putaran.
Mesin
cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak
dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak
cuci atau agitator dengan belt dan roda pemutar (pully).
Mesin cuci terbagi atas dua tipe pengisian, yaitu:
1.
Mesin cuci yang pengisiannya dari depan (front loading), biasanya
proses pencucian pada mesin cuci ini sudah otomatis, mulai dari tahap
pencucian sampai pengeringan.
2. Mesin cuci yang pengisiannya dari atas (top loading), proses
pencucian pada mesin cuci ini ada yang sudah otomatis dan ada juga yang
tidak. Untuk mesin cuci ini terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung.
Perbedaan ini bukan hanya terletak pada bukaan (tempat pengisian
pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal penggunaan air, listrik,
teknologi dan hasil pencucian.
Proses
pencucian dengan mesin cuci diawali dengan memasukkan pakaian kotor ke
dalam tabung cuci. Kontrol akan mendeteksi berat pakaian dan mengatur
level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu pengeringan dan waktu buka
katup air masuk (water inlet valve). Setelah level air tercapai, katup
air masuk akan ditutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan
pusaran air.
Bila
kontrol telah mendeteksi habisnya waktu cuci, motor akan berhenti
memutar agitator dan katup buang pun dibuka untuk membuang air hasil
pencucian, kemudian tabung akan berputar untuk membuang sisa-sisa air
yang ada di dalam pakaian.
Setelah
katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka, air masuk ke dalam
tabung sampai cukup level kemudian katup air masuk ditutup dan mesin
mulai membilas. Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka
katup buang untuk membuang air bilasan. Proses pengeringan akan
dilakukan setelahnya dengan meutar tabung mesin cuci. Jika telah selesai
maka mesin cuci akan berhenti secara otomatis dan ini menandakan bahwa
proses pencucian telah selesai.
Terdapat
beberapa perbedaan antara mesin cuci bukaan atas 2 tabung dan 1 tabung.
Proses mencuci dan mengeringkan pada mesin cuci dengan 2 tabung
dilakukan di dalam tabung yang berbeda. Proses pencucian pada jenis ini
dilakukan baling-baling yang berputar di dasar tabung. Sedangkan pada
mesin cuci 1 tabung, proses mencuci dan mengeringkan dilakukan di dalam
tabung yang sama. Tabung ini juga ikut berputar saat proses pencucian.
Dalam
hal penggunaan air, mesin cuci bukaan atas menggunakan air lebih banyak
daripada mesin cuci bukaan depan. Hal ini karena air pada mesin cuci
bukaan atas harus diisi sampai penuh. Sedangkan pada mesin bukaan depan,
air akan dikeluarkan sedikit demi sedikit selama proses pencucian.
Secara umum, daya yang dipakai pada mesin cuci bukaan atas atau bukaan
depan hampir sama, yaitu sekitar 300 W. Namun, pada mesin cuci bukaan
depan terdapat fasilitas tambahan untuk mencuci dengan air panas dan
daya yang dibutuhkan untuk menggunakan fasilitas ini sekitar 2000 W.
Perbedaan
yang paling dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah teknologi yang
dipakai. Mesin cuci bukaan atas berputar secara horizontal, menyebabkan
air yang ada di dalamnya membentuk pusaran air yang menyebabkan pakaian
saling melilit. Sebaliknya, mesin cuci bukaan depanberputar secara
vertical menyerupai perputaran roda dan menyebabkan pakaian selalu jatuh
ke bawah. Hasil pencucian mesin cuci bukaan depan juga lebih baik dari
mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang digunakan menerapkan
metode gaya gravitasi. Tingkat kekeringan yang dihasilkan mesin cuci
jenis ini juga lebih baik, yaitu mencapai 95% sedangkan mesin cuci
bukaan atas hanya menghasilkan 70% tingkat kekeringan.
Komponen-komponen mesin cuci serta kegunaannya:
1. Leveling Feet, berfungsi mengatur kedataran mesin agar tidak terjadi getaran atau vibrasi saat mesin beroperasi.
2. Motor, berfungsi untuk memutar agitator yang akan mencuci pakaian.
3. Agitator, bilah yang dapat bergerak memutar bolak bali, berfungsi untuk menciptakan pusaran air untuk mengucek pakaian.
4. Tabung atau drum, tempat pakaian kotor yang akan dicuci.
5. Lid Switch, berfungsi mengontrol tutup (lid) apakah dalam keadaan
terbuka atau tertutup (bila tutup mesin cuci dalam keadaan terbuka maka
mesin cuci tidak bias beroperasi), bisa juga berfungsi sebagai pengaman.
6. Control dan Monitor, merupakan otak mesin cuci. Berfungsi mengatur
waktu cuci, waktu bilas, level air dan waktu pengeringan pada mesin cuci
otomatis. Dengan alat ini mesin cuci akan bekerja otomatis mulai dari
pakaian kotor masuk sampai kering.
7. Water inlet valve, berfungsi mengatur air yang masuk ke mesin cuci berdasarkan perintah alat kontrol.
8. Drain Hose, saluran buang untuk air hasil pencucian.
Diciptakan
berdasarkan gerakan tangan manusia di papan cuci, mesin cuci pertama
kali dipatenkan di Amerika Serikat pada tahun 1846 dan bertahan pada
akhir 1927. Awalnya, mesin cuci listrik menggunakan motor yang diputar
di dalam tabung, namun motor tersebut tidak terlindung sehingga air
cucian sering menetes dan menyebabkan sirkuit pendek dan hentakan. Pada
1911, mesin cuci telah dilengkapi dengan silinder berbahan metal dan
tertutup.
Produsen
mesin cuci menghadapi tantangan berkaitan dengan perkembangan teknologi
tersebut, yaitu menemukan motor yang sesuai dan memastikan bahwa
pengguna tidak tersengat listrik. Pada awal perkembangannya, mesin cuci
menggunakan rantai, sabuk, poros dan roda gigi.
Untuk
mengatasi hambatan awal dalam penggunaan mesin cuci, motor tenaga kuda
fraksional mulai digunakan. Kekuatan motor ini biasanya hanya 1/8 atau ¼
daya kuda motor pada mesin pertama, mesin ini diproduksi oleh
Westinghouse.
Untuk mencegah sengatan listrik, stator dan rator mesin dibungkus dan dilengkapi kipas untuk mencegah panas.
Dari
perspektif kepuasan konsumen, mesin yang akan mencuci pakaian tanpa
merobek-robek perlu dikembangkan. Ini berarti mesin harus dioperasikan
dengan kecepatan yang berbeda. Untuk mengatasi masalah tersebut ,
jatuhnya air ke pakaian pada mesin cuci melalui agitasi perlu
dikembangkan
Beatty
Brothers dari Fergus, Ontario merupakan perusahaan pertama yang
memproduksi mesin cuci agitator, menggunakan tabung tembaga nikel atau
nikel-kromium berlapis. Di AS, perusahaan pertama yang mengadopsi
teknologi agitator adalah Maytag. Orientasi vertikal mesin ini menjadi
standar industry menggantikan sumbu putar horizontal pada mesin
sebelumnya.
Pada
1920-an, lembaran logam dienamel putih menggantikan tabung tembaga dan
kaki besi bersudut. Pada awal 1940-an, baja dienamel digunakan karena
lebih bersih, lebih mudah untuk membersihkan dan lebih tahan lama, juga
dirancang untuk memperpanjang umur motor
Perkembangan
selanjutnya dari mesin cuci adalah pemasangan alat pengatur waktu yang
memungkinkan mesin diset untuk beroperasi sesuai siklus sehingga
pengguna tidak perlu terus memonitor jalannya mesin cuci.
Pada
awal 1950-an, banyak produsen Amerika memasarkan mesin dengan fitur
tombol pengering yang menggantikan proses memeras pakaian yang
menyebabkan terkilir. Pada 1957, GE memperkenalkan mesin cuci yang
dilengkapi dengan 5 tombol untuk mengontrol suhu mencuci, suhu membilas,
kecepatan mencuci dan kecepatan putaran.
Mesin
cuci digerakan oleh motor listrik satu fasa. Motor ini dapat bergerak
dua arah untuk mengucek pakaian saat di cuci. Motor dihubungkan ke bak
cuci atau agitator dengan belt dan roda pemutar (pully).
Mesin cuci terbagi atas dua tipe pengisian, yaitu:
1.
Mesin cuci yang pengisiannya dari depan (front loading), biasanya
proses pencucian pada mesin cuci ini sudah otomatis, mulai dari tahap
pencucian sampai pengeringan.
2. Mesin cuci yang pengisiannya dari atas (top loading), proses
pencucian pada mesin cuci ini ada yang sudah otomatis dan ada juga yang
tidak. Untuk mesin cuci ini terbagi lagi atas 2 tabung dan 1 tabung.
Perbedaan ini bukan hanya terletak pada bukaan (tempat pengisian
pakaian) tetapi juga perbedaan dalam hal penggunaan air, listrik,
teknologi dan hasil pencucian.
Proses
pencucian dengan mesin cuci diawali dengan memasukkan pakaian kotor ke
dalam tabung cuci. Kontrol akan mendeteksi berat pakaian dan mengatur
level air, waktu cuci, waktu bilas, waktu pengeringan dan waktu buka
katup air masuk (water inlet valve). Setelah level air tercapai, katup
air masuk akan ditutup dan agitator mulai berputar untuk menciptakan
pusaran air.
Bila
kontrol telah mendeteksi habisnya waktu cuci, motor akan berhenti
memutar agitator dan katup buang pun dibuka untuk membuang air hasil
pencucian, kemudian tabung akan berputar untuk membuang sisa-sisa air
yang ada di dalam pakaian.
Setelah
katup bilas ditutup dan katup air masuk dibuka, air masuk ke dalam
tabung sampai cukup level kemudian katup air masuk ditutup dan mesin
mulai membilas. Jika waktu bilas sudah habis, maka kontrol akan membuka
katup buang untuk membuang air bilasan. Proses pengeringan akan
dilakukan setelahnya dengan meutar tabung mesin cuci. Jika telah selesai
maka mesin cuci akan berhenti secara otomatis dan ini menandakan bahwa
proses pencucian telah selesai.
Terdapat
beberapa perbedaan antara mesin cuci bukaan atas 2 tabung dan 1 tabung.
Proses mencuci dan mengeringkan pada mesin cuci dengan 2 tabung
dilakukan di dalam tabung yang berbeda. Proses pencucian pada jenis ini
dilakukan baling-baling yang berputar di dasar tabung. Sedangkan pada
mesin cuci 1 tabung, proses mencuci dan mengeringkan dilakukan di dalam
tabung yang sama. Tabung ini juga ikut berputar saat proses pencucian.
Dalam
hal penggunaan air, mesin cuci bukaan atas menggunakan air lebih banyak
daripada mesin cuci bukaan depan. Hal ini karena air pada mesin cuci
bukaan atas harus diisi sampai penuh. Sedangkan pada mesin bukaan depan,
air akan dikeluarkan sedikit demi sedikit selama proses pencucian.
Secara umum, daya yang dipakai pada mesin cuci bukaan atas atau bukaan
depan hampir sama, yaitu sekitar 300 W. Namun, pada mesin cuci bukaan
depan terdapat fasilitas tambahan untuk mencuci dengan air panas dan
daya yang dibutuhkan untuk menggunakan fasilitas ini sekitar 2000 W.
Perbedaan
yang paling dasar dari kedua jenis mesin cuci ini adalah teknologi yang
dipakai. Mesin cuci bukaan atas berputar secara horizontal, menyebabkan
air yang ada di dalamnya membentuk pusaran air yang menyebabkan pakaian
saling melilit. Sebaliknya, mesin cuci bukaan depanberputar secara
vertical menyerupai perputaran roda dan menyebabkan pakaian selalu jatuh
ke bawah. Hasil pencucian mesin cuci bukaan depan juga lebih baik dari
mesin cuci bukaan atas, karena teknologi yang digunakan menerapkan
metode gaya gravitasi. Tingkat kekeringan yang dihasilkan mesin cuci
jenis ini juga lebih baik, yaitu mencapai 95% sedangkan mesin cuci
bukaan atas hanya menghasilkan 70% tingkat kekeringan.
Komponen-komponen mesin cuci serta kegunaannya:
1. Leveling Feet, berfungsi mengatur kedataran mesin agar tidak terjadi getaran atau vibrasi saat mesin beroperasi.
2. Motor, berfungsi untuk memutar agitator yang akan mencuci pakaian.
3. Agitator, bilah yang dapat bergerak memutar bolak bali, berfungsi untuk menciptakan pusaran air untuk mengucek pakaian.
4. Tabung atau drum, tempat pakaian kotor yang akan dicuci.
5. Lid Switch, berfungsi mengontrol tutup (lid) apakah dalam keadaan
terbuka atau tertutup (bila tutup mesin cuci dalam keadaan terbuka maka
mesin cuci tidak bias beroperasi), bisa juga berfungsi sebagai pengaman.
6. Control dan Monitor, merupakan otak mesin cuci. Berfungsi mengatur
waktu cuci, waktu bilas, level air dan waktu pengeringan pada mesin cuci
otomatis. Dengan alat ini mesin cuci akan bekerja otomatis mulai dari
pakaian kotor masuk sampai kering.
7. Water inlet valve, berfungsi mengatur air yang masuk ke mesin cuci berdasarkan perintah alat kontrol.
8. Drain Hose, saluran buang untuk air hasil pencucian.