1. Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’
2. Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya
3. Tusukkan ‘tusuk kontak’ pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt,
50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran
terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada
mixer
4.
Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’. Motor mixer
harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan. Perputaran motor
mixer ini terjadi karena adanya pengaliran arus listrik dari sumber
listrik menuju terminal
saklar posisi ‘1’, masuk ke ujung belitan L1, kemudian ke belitan L2,
belitan L3, lalu masuk ke ujung sikat1, ke komutator, masuk ke belitan
rotor, ke sikat2, masuk ke ujung belitan utama, dan berakhir kembali ke
sumber listrik (terminal netral)
5.
Ulangi langkah empat untuk posisi saklar pemilih kecepatan 2 dan 3.
Putaran motor pada posisi 3 harus lebih cepat dari pada posisi 2 dan 1.
Sementara putaran motor pada posisi 2 harus lebih cepat daripada saat
saklar pemilih kecepatan berada pada posisi pilih ‘1’. Jika prosedure
langkah 4 dan 5 tidak sukses
6. Jalankan mixer hingga adonan dianggap baik untuk dihentikan pengadukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga melebihi satu jam
tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan
meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut
dapat mengakibatkan motor mixer terbakar
7.
Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat
setelah digunakan agar tidak berjamur. Perhatian! Bodi mixer tidak boleh
dicuci. Di dalam bodi mixer terdapat motor dan rangkaian kelistrikan
mixer.
Ketika
mixer dijalankan, maka arus listrik dari sumber listrik akan mengalir
masuk ke dalam mixer melalui tusuk kontak, saklar pemilih kecepatan,
belitan bantu dan utama pada sisi satu, masuk ke sikat1, komutator,
belitan rotor, ke komutator, kemudian masuk pada belitan utama dan bantu
pada sisi dua, ke sikat2 dan kembali ke sumber. Oleh karena itu, jika
mixer tidak jalan saat dihubungkan pada sumber listrik, maka periksa
semua titik-titik yang dilalui arus listrik tersebut. Ada yang tidak
beres pada salah satu atau beberapa titik-titik aliran arus tersebut.
Penjelasan selanjutkan akan dibahas pada sub pokoki bahasan perawatan
dan perbaikan mixer
Cara Penggunaan Mixer
a)
Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja
dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan
menggunakan mixer
b) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’.
c) Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya dengan tepat hingga terdengar suara ‘klek’.
d)
Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber
listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini
tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat
menyebabkan kerusakan fatal pada mixer. Pegang dengan baik ujung tusuk
kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak
e) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’. Jangan langsung menggunakan posisi tinggi (posisi 3). Motor mixer harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan.
f)
Atur kecepatan mixer dengan perlahan, langkah demi langkah. Dari
cepat ke lambat, atau dari lambat ke cepat. Jangan menekan atau
menggeser saklar pemilih kecepatan dengan serampangan. Kecerobohan ini
dapat merusak lidah-lidah kontak saklar pemilih kecepatan mixer.
g)
Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga
melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa
berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal.
Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor mixer terbakar.
h) Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
i)
Perhatian! Bodi mixer tidak boleh dicuci. Di dalam bodi mixer
terdapat motor dan rangkaian kelistrikan mixer. Pe